Rabu, 12 September 2012

At-Tibyan (1 Romadhon 1433 H)

Assalamu'alaikum Wr. Wb.


Sekilas pendengaran Al faqir dari pengajian rutin bersama Buya Yahya dengan Kajian Kitab At Tibyan karya Imam Nawawi setiap hari selama bulan suci Ramadhan di Majelis Albahjah sendang-sumber - Cirebon mulai pkl. 16.00 s/d 17.00 WIB.



بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم



1 Romadhon 1433

★ Kitab At Tibyan merupakan kitab yang menerangkan mengenai tata krama dalam membaca/menghafal Al-Qur'an sebagai adab terhadap Al-Qur'an.
Yaitu :
○ Yang diperintahkan adalah Tadabbur Qur'an ➜ Merenungi Al-Qur'an, tapi kita lebih sibuk dengan hafalan daripada merenungi Al-Qur'an
○ Adapun yang menjaga Al-Qur'an adalah Allah
○ Al-Qur'an adalah Kunci yang paling besar.

☆ Bab ke 6. Dalam Tata Krama Membaca Al-Qur'an
➜ di dalam tata krama membaca Al-Qur'an (baik yang hafal ataupun tidak) tata kramanya sangat luas, ini merupakam maksud dari kitab At- Tibyan, tapi Imam Nawawi akan membahas sekelumit yang terpenting, diantaranya :
1. Bagi pembaca Al-Qur'an (baik yang hafal ataupun tidak) harus ada (ditanamkan) ketulusan karena Allah.
○ Orang yang membawa/membaca Al-Qur'an yang diadili pertama kali
○ dan harus dihadirkan rasa bermunajat kepada Allah
○ Semestinya membaca Al-Qur'an seperti melihat Allah Swt, harus hadir sifat/adab melihat Allah. Kalau ia tidak melihat Allah maka Allah melihatnya.
○ Tidak boleh membawakan Al-Qur'an dengan tertawa/bercanda dengan ayat Allah.
○ dan hendaknya jika orang itu ingin membaca Al-Qur'an untuk bersiwak
○ Dan pilihan bersiwak itu dengan kayu Aroq/kayu siwak dan boleh dengan kayu lainnya yang punya fungsi memebersihkan, boleh juga menggunakan kain/segala sesuatu yang kasar.

○ Adapun boleh menggunakan jari, tapi ada 3 pendapat dalam hal ini : (Imam Syafi'i)
1. Tidak mendapat pahala, karena intinya (yang digunakan untuk siwak) adalah selain yang ada pada dirimu.
2. Jika tidak punya siwak
3. Dicari kesana kemari tidak ada.
* Cara menggunakanya dengan melintang dan berniat siwak mendatangkan sunnah. Menurut Imam Syafi'i ➜ disunnahkan bersiwak di ujung-ujung gigi, luar dalam, dan dudukan-dudukan gigi, bagian atas langit-langit mulut dengan menjalankan yang lembut.
○ Dan hendaknya seseorang bersiwak dengan batangan kayu yang sedang (tidak lebih besar dari jempol, tidak lebih panjang dari telunjuk/sejengkal, tidak lebih pendek dari kelingking), dengan syarat Jika ADA.
○Tidak sangat basah, jika sangat kering dilembutkan dengan air, tidak apa-apa menggunakan siwak milik orang lain, tapi jika terkena najis ( darah ) [Madzhab Imam Syafi'i] maka dimakruhkan membaca Al-Qur'an kecuali setelah dibersihkan/berkumur dengan air.
> Mulut kita najis tidak harom membaca Al-Qur'an.

> Dihimbau untuk bersuci/berwudhu.

○ Jika membaca Al-Qur'an tidak berwudhu boleh, tapi jika memegang Al-Qur'an tidak boleh kecuali dalm keadaan berwudhu. ➜ Jika tidak menenukan air untuk berwudhu maka bertayamum.

Untuk orang Junub/Haid :
○ Adapun orang yang Junub/haid ➜ Harom baginya membaca Al-Qur'an baik itu satu ayat atau kurang dari satu ayat.
○ Boleh bagi kedua orang tersebut untuk membaca didalam hatinya tanpa mengucapkannya
○ Boleh dengan cara orang lain yang memegang Al-Qur'an dan dibaca dalam hati
○ Boleh mebaca tasbih, tahmid, tahlil, sholawat kepada Rasulullah dan lainnya bagi orang junub/haid.
○ Tapi menurut madzhab imam Malik ➜ Tidak boleh orang junub membaca Qur'an Mutlak dilarang.
➜ boleh membaca Qur'an, boleh yang haid untuk belajar dan mengajar tapi tidak boleh langsung khatam (ini diperbolehkan bagi teman-teman yang sedang belajar di sekolah apabila diperintah guru untuk mengaji, maka hukumnya boleh dan tidak ada alasan untuk tidak membaca Qur'an saat belajar).

○ Begitu juga orang haid dan junub boleh berkata
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (Q.S. Al-Baqarah : 156)

, dengan syarat tidak maksud baca Qur'an tapi menyadarkan hati kita.
○ Boleh juga mengucapkan sepenggal ayat Al-Qur'an dengan maqsud untuk berdo'a.
○ Orang haid/junub boleh mengucapkan
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
dengan maqsud untuk dzikir , bukan membaca Qur'an maka tidak dosa.
○ Boleh membaca apa-apa yang dihapus bacaanya.
Wallahu a'lam bisshowab

♥ Muslimah ♥
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kunjungi Website Buya Yahya di www.buyayahya.org
Gabung bersama RadioQU melalui streaming di www.radioquonline.com
Gabung bersama sahabat Muslimah di Facebook https://www.facebook.com/pages/Muslimah/275415002532566

Tidak ada komentar:

Posting Komentar